29/10/12

Sumpah Pemuda: FUN LEARNING from FINAL MASTERCHEF INDONESIA 2

Bagi saya, ada satu hal yang menarik terkait hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 12 kemarin, yaitu acara final MASTERCHEF Indonesia 2Desi akhirnya berhasil tampil menjadi the First Female Masterchef Indonesia dalam grandfinal tersebut mengalahkan Opik dengan skor 141-130. 

Pada saat saya menulis buku MASTER 18, cukup banyak pendapat yang menanyakan bagaimana mungkin kita harus memiliki keyakinan bahwa setiap orang bisa menjadi seorang MASTER. Karena paham yang sering muncul, untuk jadi Master, Anda harus punya tingkat intelegensi tinggi, modal yang cukup, dan itu sudah ada suratan nasibnya. Dan apa yang dinyatakan oleh Desi kemarin sangatlah menarik dan selaras dengan 18 jurus FUN MASTER (khususnya jurus 1-6). Intinya sebagai berikut "Setiap kita harus mau mengejar impian. Dan siap membayar harganya." (Termasuk Desi yang rela meninggalkan suami dan 3 anaknya selama berbulan2, untuk merealisasikan impiannya menjadi Masterchef Wanita Indonesia yang pertama). Saya sangat percaya, setiap kita yang mau ambil peran sebagai "aktor utama" dalam panggung perannya, maka bimbingan Tuhan SANG MAHA SUTRADARA akan selalu menyertainya untuk menghasilkan tarian2 indah di arena bermainnya (pekerjaannya). 

Meskipun tidak menjadi juara 1, Opik pun telah menunjukkan semangat pantang menyerah yang wow (luar biasa). Lihat bagaimana ia tetap fokus menyelesaikan targetnya, meskipun terlihat beberapa kali Chef Yuna memberikan teguran yang sangat keras. Berapa banyak orang yang berhenti mengejar impiannya, menyerah di saat badai menyerang...Inilah aplikasi jurus 7-9 FUN MASTER yang nyata.

Inilah sebuah semangat Sumpah Pemuda yang harusnya kita miliki bersama. Saat pemuda-pemuda Indonesia bersatu 84 tahun yang lampau, mereka bukan hanya menjual/memproklamirkan impiannya. Mereka membayar harganya!  Mereka berjuang fokus pada jalur impian mereka dan sekaligus menikmati prosesnya. Dan di era saat ini, di saat begitu banyak negara lain melihat potensi Indonesia menjadi negara yang besar....saatnya kita gali semua potensi yang ada, bangun mimpi, dan berani bayar harganya. Tidak ada yang instan...namun selalu ada proses percepatan jika kita tahu dan menjalankan prosesnya yang FUN. Selamat berjuang SOBAT, pursue your dreams and make it happen...cause it's FUN.

·



27/10/12

NATURE & NURTURE: Cari PELATIH Terbaik



 Tulisan saya kali ini, menyoroti pentingnya kita memilih pelatih-pelatih yang handal sesuai dengan bakat yang ingin kita kembangkan. Bagi saya sendiri ada beberapa orang yang sangat mempengaruhi penggalian bakat saya pribadi. Selain beberapa guru dan dosen saat saya studi, juga 'guru2' saya di ASTRA dan Triputra (Dharma) saat saya berkarya sebagai profesional. Dan dalam pengembangan kemampuan menulis dan memberikan pelatihan, saya sangat bersyukur bisa ditemukan dengan guru-guru hebat saya. Beliau2 adalah Andrias Harefa (penulis 38 buku Best Seller dan pendiri www.pembelajar.com) dan Anthony Dio Martin (Best EQ Trainer Indonesia).

Untuk mempercepat proses peningkatan kompetensi kita, sering kali diperlukan pelatih yang akan membuat percepatan pencapaian kemampuan kita tersebut. Bakat alamiah yang sudah tergali nature akan tumbuh dan berkembang dengan baik saat disemai pada lingkungan yang baik nurture.
 Jika Anda sempat menonton film The Karate Kid ada satu pernyataan menarik yang disampaikan Jackie Chan yang berperan sebagai sang guru. Dalam kehidupan ini sebenarnya tidak ada murid yang bodoh, yang ada hanyalah guru yang salah ‘bodoh’. Berikut kita melihat bagaimana peranan guru dalam meningkatkan bakat orang-orang sukses berikut:

·    Hee Ah Lee dengan segala keterbatasannya, ternyata dididik oleh lima guru khusus. Guru pertama, Jou Mi Kyung sebagai pengajar dasar-dasar bermain piano. Ia memperlakukan Hee Ah sebagai layaknya anak normal yang bermain dengan 10 jari. Guru kedua, Kim Kyung Ok yang mengajari nada-nada. Guru ketiga, Han Je Hi melatihnya bermain piano dengan perasaan dan pikiran. Guru keempat, Lee Sin Hyang melatihnya bernyanyi. Yang akhirnya membuat Hee Ah saat bermain piano, terkadang juga diselingi dengan bernyanyi. Guru kelimanya Om Gi Hwan. Dia adalah seorang pencipta lagu. Akhirnya Hee Ah sekarang juga belajar membuat lagu. Berkat kelima gurunya itulah Hee Ah bisa menjadi seperti sekarang.

·      Warren Buffet sebagai salah satu orang terkaya di dunia dalam dekade terakhir ini, ternyata tertarik bisnis dan investasi sejak muda. Ia membeli saham pertamanya ketika dia berusia 11 tahun, dan pada usia 15 tahun membeli mesin pin ball bekas untuk modal bisnis. Minatnya yang kuat dan didukung kemauan belajar, mendorongnya untuk memilih guru terbaik yaitu seorang investor terbaik di masanya yakni Benjamin Graham. Lewat Graham akhirnya Warren Buffet mampu bermain saham dengan lincahnya meningkatkan portofolio bisnisnya yang tidak pernah surut.

·    Agnes Monica sebagai salah seorang diva Indonesia dengan penampilan atraksi panggungnya yang energik dan begitu memukau. Semuanya kehebatannya itu diperoleh dari proses latihan dengan intensitas sangat tinggi dan selalu memilih pelatih terbaik. Sebagai contoh dalam salah satu acara di TRANS TV saat berusia 16 tahun pernah mengalami cedera cukup hebat dan tempurung lututnya lepas. Namun, semua itu membuat dirinya tidak menyerah. Justru pada momen inilah ayahnya Ricky Muljoto sebagai mantan atlet basket mencarikan pelatih fisik terbaik yakni Oktavianus Matakupan. Sikap Agnes luar biasa yang meminta agar pelatihnya tidak membedakannya hanya karena Agnes seorang artis. Ia menantang pelatihnya untuk dapat melatihnya hingga ia mencapai standar VO2 Max seorang atlet.


Di balik rahasia kesuksesan Tiger Woods ada satu jurus yang diajarkan oleh ayahnya bagaimana cara bermain golf dengan sepenuh hati dan selalu fokus pada bola yang akan dipukul. Ayahnya membunyikan koin-koin dan berusaha mengacaukan konsentrasinya saat latihan. "You learn something every day if you pay attention."

BERLATIHLAH TERUS DENGAN MENYENANGKAN!



Seorang musisi harus membuat musik, seorang artis harus melukis, seorang pujangga harus menulis, kalau ia mau betul-betul berdamai dengan dirinya sendiri.

 ~ Abraham Maslow

Tulisan kali ini, saya ingin berbagi berbagai proses latihan yang membuat seseorang mampu mencapai prestasi terbaiknya. Bagi saya pribadi, bakat terbaik seseorang ibarat "harta karun", dari lahir kita memilikinya, namun jika kita tidak menggali dan melatihnya maka ia tidak bernilai apa2.

Latihan Intens Mendatangkan Bakat Natural
Apa jadinya jika seorang aktor demam panggung, seorang atlet gugup di lapangan, seorang penari latar cedera di atas panggung, seorang pelajar saat ujian tiba-tiba kehilangan semua ingatan untuk materi yang sudah dipelajarinya? Ada dua kemungkinan. Yang pertama, mereka memang tidak berbakat di bidang tersebut. Yang kedua, mereka tidak mempersiapkan diri secara optimal. 

Gary McPherson pada tahun 1997 melakukan sebuah penyelidikan misteri penyebab perbedaan kemajuan anak-anak dalam pembelajaran alat musik. Sebanyak 157 orang anak dipilih secara acak, diikuti perkembangan mereka sejak beberapa minggu sebelum memilih alat musik pada usia 7-8 tahun. Kemajuan mereka ditelusuri berdasarkan wawancara terekam, tes biometrik, dan sesi-sesi latihan semuanya direkam dalam kamera video.Selama 9 bulan pertama sejak mengikuti pelajaran telah ditemukan perbedaan yang signifikan. Ada yang mengalami kemajuan yang meluncur bak roket, ada anak yang hampir tidak bersemangat, dan sebagian besar berada di antaranya. Keterampilan mereka membentuk kurva normal. 

Apa faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut? Ternyata bukan IQ, bukan juga keterampilan motor sensorik ataupun kemampuan ritme anak-anak tersebut. Jawabannya diperoleh dari sebuah pengujian berupa pertanyaan yang diajukan kepada mereka sebelum mereka memulai latihan pertamanya. Pertanyaannya adalah “Berapa lama menurutmu kamu akan memainkan alat musik barumu?”Ternyata hasilnya menunjukkan bahwa dengan jumlah latihan yang sama, kelompok yang berkomitmen jangka panjang, melampaui mereka yang berkomitmen jangka pendek sebesar 400%. Jika anak-anak yang berkomitmen jangka panjang memiliki pola latihan tingkat tinggi, maka keterampilannya akan jauh melesat meninggalkan yang lain.
 
Seperti Tiger Woods pegolf nomor satu di dunia. Apakah dia lahir begitu saja dengan bakatnya tanpa latihan? Ternyata Tiger Woods berlatih lebih lama dan lebih banyak dibanding pegolf mana pun. Ketika pegolf yang lain masih tidur, Tiger Woods sudah berada di lapangan dan memukul minimal 1000 bola setiap harinya.

Demikian pula Roger Federer yang sepertinya terlahir untuk jadi legenda. Meskipun banyak orang menilai dirinya sangat berbakat dalam permainan tenis sejak kecil, namun menurutnya bukan bakat yang membuatnya seperti sekarang. Kerja keras, ketekunan berlatih, dan keuletan di lapangan lah yang membuat dia bisa jadi juara sejati. “Saya terus berlatih untuk meningkatkan teknik permainan saya dan menambah kekuatan saya. Proses ini saya jalani sampai hari ini dan bahkan makin saya tingkatkan sejak saya jadi juara. Ini saya lakukan karena saya yakin masih banyak perbaikan yang harus terus dilakukan.”
 
Hee Ah Lee berlatih minimal 6 jam sehari jika sedang sekolah, sedang jika libur, dan berlatih minimal 13 jam sehari. Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, Michael Phelps rata-rata berlatih di kolam renang 550 kali setiap tahun. Bahkan mulai tahun 20002004, untuk menghadapi Olimpiade 2004 di Athena, Michael digenjot latihan di kolam renang hingga 2200 kali per tahun.Antara tahun 20022003, menjelang Kejuaraan Dunia di Barcelona, saat musim dingin Michael tetap berlatih di kolam renang dan mencapai jarak tempuh hingga 85.000 meter per minggu. Setiap hari Michael harus berlatih dan jarak tempuh yang dicapai Michael per tahun sekitar 9.000 mil.

Aku benci berlatih. Tapi aku berkata: Jangan berhenti. Menderita sekarang. Jalani sisa hidupmu sebagai juara. 
 ~ Muhammad Ali