Sudah lama kita disuguhi tontonan yang sangat spektakuler dan
penuh imajinasi dari dunia perfilman (khususnya Hollywood). Bahkan dalam 1
tahun terakhir ini, dunia film seakan membawa saya terpuaskan akan imajinasi saat
masa kecil….saat begitu banyak tokoh-tokoh komik Superhero yang akhirnya
dihidupkan dalam layar lebar dengan begitu “realistisnya”. Sebut saja mulai
dari Thor, Green Lantern, Captain America, setelah sebelumnya super hero lain
seperti Batman, Spiderman, Superman, Hulk, dan Iron Man telah melakukan
berbagai aksinya.
Namun di
balik berbagai tontonan yang penuh dengan berbagai efek visual yang menakjubkan
di era modern ini, justru ada sebuah
film yang “sangat sederhana” jauh dari dukungan teknologi mutakhir telah
mencuri perhatian para juri Academy Award ke-84. Film The
Artist akhirnya menjadi pemenang
Best Picture Piala
Oscar 2012 yang digelar 10 hari lalu (26 Feb 12). Film yang mengisahkan sepak terjang aktor film
bisu kenamaan di era 1920 George Valentin tersebut seakan-akan telah
menyadarkan kita bahwa sebenarnya sebuah tontonan yan minim suara “bisu” dan
minim warna “black and white”, namun bila
dikemas dengan totalitas penuh makna justru membuat kita mendapatkan sebuah
tontonan yang sangat menghibur dan FUN.
Ini film cerdas, sebuah film yang berani melawan arus dengan justru menampilkan jurus “back to nature”. Membawa kita ke dalam era sejarah perfilman "tanpa suara" dan "tanpa warna" secara teknologi perfilman. Jika Anda menyaksikan, saya yakin sama dengan perasaan yang saya alami,,,,bahwa sebuah kesederhanaan teknologi dalam film ini, justru mampu membawa pikiran kita “berimajinasi” menjelajah dengan riangnya. Bayangkan bahwa sepanjang film “bisu” tersebut, kita ternyata malahan mampu menciptakan dialog-dialog hidup dalam pikiran kita. Segala percakapan “bisu” yang muncul dari sang tokoh utama George Valentin dan Peppy Miller seakan-akan telah memulihkan fungsi “mesin imajinasi” kita yang selama ini telah terninabobokkan oleh berbagai suguhan tontonan penuh imajinasi siap saji selama ini.
Sebenarnya inilah juga asyiknya kehidupan di dunia ini. Bukanlah kebetulan jika Judul film "The Artist" sangat sesuai dengan praktik formula FUN MASTER Level 1 (FUN Mindset). Kita diingatkan bahwa pulsa hidup kita baru berarti, jika kita memilih sebuah peranan yang tepat. Dan dengan berani menjadi seorang aktor utama, tentunya Sang Maha Sutradara (Tuhan) akan membimbing dan mengarahkan sepanjang pertunjukan di panggung pentas kehidupan tersebut. So, it's really FUN!..karena tidak ada lagi galau identitas dalam diri kita.
Dengan terus mengaktifkan "mesin imajinasi" kita, sebenarnya dalam suasana yang hening pun kita telah mampu memutar film masa depan terkait impian kita yang indah. Sebuah film masa depan hasil kreasi kita bersama Sang Maha Sutradara yang bermakna dan sarat letupan energi, meskipun mungkin saat ini film tersebut masih terlihat hitam putih dan "bisu" dalam alam pikiran kita....namun perlahan-lahan film tersebut akan makin nyata, dan semakin nyata dan mewarnai kehidupan nyata kita dengan begitu indahnya.....Dan semua itu sangat dipengaruhi bagaimana keyakinan kita, dan sikap serta semangat kita mewujudkan semua impian tersebut dengan proses yang menyenangkan.
Dengan terus mengaktifkan "mesin imajinasi" kita, sebenarnya dalam suasana yang hening pun kita telah mampu memutar film masa depan terkait impian kita yang indah. Sebuah film masa depan hasil kreasi kita bersama Sang Maha Sutradara yang bermakna dan sarat letupan energi, meskipun mungkin saat ini film tersebut masih terlihat hitam putih dan "bisu" dalam alam pikiran kita....namun perlahan-lahan film tersebut akan makin nyata, dan semakin nyata dan mewarnai kehidupan nyata kita dengan begitu indahnya.....Dan semua itu sangat dipengaruhi bagaimana keyakinan kita, dan sikap serta semangat kita mewujudkan semua impian tersebut dengan proses yang menyenangkan.
“Ya !!! Inilah saat nya dimana kita akan membuktikan
bahwa akan lahir bintang baru di panggung pentas kehidupan ini. Dan bintang itu adalah Anda dan saya, sang ‘ordinary people’.”
“Masa
depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan impian-impian mereka.”
~ Eleanor
Roosevelt