Being workaholic is as bad as being lazy. Don’t
over do work or rest.
Sebuah laporan datang dari
pakar ekonomi Sylvia Ann Hewlett yang mendapati 45% pekerja dalam perusahaan
besar menghabiskan 70 jam per minggu untuk bekerja. Hal ini
tentu berdampak buruk bagi energi, kesehatan, hingga kehidupan keluarga mereka.
Melakukan pekerjaan secara maraton merupakan salah satu contoh bahwa seseorang
tidak mampu mengendalikan dirinya dengan baik. Mereka gagal ‘bermain cerdas’ di
tempat kerjanya. Akibatnya kreativitas dan produktivitas mereka mati karena
keletihan serta stres.
Laporan mengejutkan diperoleh dari jajak pendapat
Gallup Internasional, yang menempatkan warga Singapura sebagai orang paling tak
bahagia di dunia dari 148 negara pada tahun 2011. Berdasarkan 5 jenis
pertanyaan ukuran emosi positif, responden ditanyai, misalnya: apakah mereka
mengalami banyak kepuasan sehari sebelum survei dan apakah mereka merasa
dihormati, beristirahat dengan baik, banyak tertawa dan tersenyum, serta
melakukan atau belajar sesuatu yang menarik.
Richard Low (33) pebisnis
sukses di Singapura, mengeluhkan tak imbangnya proporsi antara mengejar karir
dan menikmati hidup. “Kami di sini
bekerja seperti anjing dan dibayar rendah. Hampir tak ada waktu untuk berlibur
atau sekedar santai karena Anda harus berpikir ke depan: kapan tenggat dan
jadwal rapat mendatang?”
Tom
Smith, kepala lembaga survei di Universitas Chicago mengatakan: “Mereka yang paling bahagia, kebanyakan
adalah yang bekerja membantu orang lain atau melakukan pekerjaan kreatif.”Apapun profesimu, dan jenis pekerjaanmu, inilah saatnya untuk mulai mengenali cara bermain yang benar dalam kariermu. Kita bukanlah TUKANG KERJA.......
Anda tidak perlu membayangkan bagaimana menyenangkan rasanya jika membaca selengkapnya buku WORK FUN PLAY HARD. Dapatkan di toko buku Gramedia di kota-kota Anda mulai 20 Mei 2013.