Seringkali kita tidak berani dan
malas mengambil tindakan untuk menyelaraskan pada tujuan akhir, karena merasa
“terlalu mahal” untuk berubah buat sesuatu yang sudah dilakukan. Namun hal ini
tidak berlaku bagi tokoh NAVIGATED Attitude kita, Peter Jackson (P.J.). Tidak seorangpun saat ini
meragukan kepiawaian sutradara asal New Zealand kelahiran 31 Oktober 1961 ini.
Prestasinya yang sangat dramatis ketika film besutannya “Lord of The Rings (LOTR): The Return of The
King” berhasil memenangkan 11 kategori Academy Awards (OSCAR) dari 11
nominasi yang dicalonkan. Suatu prestasi yang hanya bisa disamai oleh Film “Ben Hur” dan “Titanic”.
Saya memiliki opini tersendiri terkait dengan
kemenangan P.J. ini. Memang LOTR adalah salah satu film terfavorit saya selama
ini, sehingga secara khusus saya meluangkan waktu mengamati apa sebenarnya yang
sudah dilakukan P.J. melalui Trilogi LOTR tersebut. Lewat 6 buah kaset DVD spesial
“LOTR:
Behind The Scene” berisi proses casting pemain, desain kostum,
penentuan dan setting lokasi lebih dari 150 area di daratan New Zealand, termasuk
perjalanan syuting film selama 438 hari nonstop (11 Oktober 1999-22 Desember
2000)-yang merupakan sejarah baru dari pembuatan film trilogi yang langsung
dibuat simultan tanpa jeda waktu, hingga pembuatan special effect nya semua begitu memukau dan sangat terasa bagaimana
Peter Jackson benar-benar mengendalikan perjalanan syuting yang begitu panjang
tersebut tetap pada orbitnya. Semua ini P.J lakukan untuk menjaga intensitas
pembuatannya.
Dan berkat sikap profesionalnya untuk selalu konsisten
pada tujuan akhirnya ia berhasil menerjemahkan Novel karangan J. R. R. Tolkien (yang begitu kompleks dan imajinatifnya) menjadi
gambar nyata yang begitu realistis dan kolosal. Akhirnya film yang berbiaya
total $285
juta tersebut (sekitar Rp 2.5 triliun)
dapat menghasilkan total pendapatan lebih dari $2.850 juta (10 kali
lipat). Wow, benar-benar luar biasa! Dan hebatnya lagi di saat begitu banyak
film trilogi mengalami penurunan kualitas pada film-film berikutnya, hal ini
tidak terjadi dengan LOTR. Di antara semua keberhasilan tersebut, ada
satu peristiwa yang menarik di saat pembuatan sosok Gollum. Saat pembuatan “LOTR: The Two Towers”, sebenarnya
sosok Gollum telah diselesaikan pembuatan versi CGI (computer-generated imagery) nya, hanya perlu mencari pengisi suara yang cocok.
Hingga akhirnya datanglah Andy Serkis
aktor kelahiran Inggris sebagai kandidat pengisi suara Gollum. Namun apa yang
diputuskan Peter Jackson berikutnya adalah salah satu keputusan terbesar yang
pernah diambilnya sepanjang karier penyutradaraannya. P.J. berani mengambil
resiko untuk mengubah total sosok Gollum yang sudah ada, begitu ia melihat
begitu ekspresifnya Andy Serkis menampilkan mimik dan gerakan Gollum di saat
sebenarnya ia didaulat hanya sebagai pengisi suara. Sampai saat ini dunia perfilman
mengakui penokohan karakter Gollum sebagai salah satu yang paling brilian dalam
sejarah perfilman dunia.
Begitu berarti dan pentingnya kita selalu
menerapkan jurus NAVIGATED Attitude, lewat apa yang dilakukan Peter Jackson kita
dapat mempelajari manfaat pengendalian diri
pada orbital naskah impian yang telah kita susun. Peter Jackscon tetap
setia menavigasi dirinya sehingga selalu mampu memberikan karya terbaik bagi
para penonton film hasil karyanya. Lihat saja film-filmnya yang lain seperti King
Kong, The Lovely Bones dan tentu saja The Hobbit.
Bagaimana dengan kita? Tentunya sangat menarik perjalanan hidup ini, bila kita mampu bermain dari satu level ke level berikutnya yang lebih tinggi......Selamat mengevaluasi perjalanan sepanjang tahun 2013..........