NO IDENTITY NO FUTURE
Semua kita begitu dilahirkan harusnya memiliki nama pemberian. Bahkan banyak dari calon orangtua saat ini yang sudah mempersiapkan nama terbaik buat anaknya kelak. Ya, begitu pentingnya arti sebuah nama, dan begitu berartinya sebuah identitas. Dengan menyebut sebuah nama, dalam hitungan sekejab alam pikiran kita terbawa ke dalam identitas seperti apa wujud dari si pemilik nama. Bagaimana sosoknya, bagaimana perilakunya yang kita ingat, dan bagaimana karakter si pemilik identitas tersebut.
Bagi bangsa Indonesia, kita harus mensyukuri peristiwa tepat 83 tahun lampau. Terasa begitu berartinya detik-detik bersejarah SUMPAH PEMUDA 28 Oktober 1928. Sebuah bukti otentik bangkitnya IDENTITAS Anak Bangsa, berontak dari kondisi yang mengungkung mereka, untuk satu tujuan yaitu bangsa ini harus berubah menjadi lebih baik. Bagaiamana caranya?
1. Pilihlah sebuah IDENTITAS yang mencerminkan pencapaian impian masa depan.
Saat ini dunia sering dikatakan mengalami krisis yang tiada menentu. Efek krisis global melanda setiap Negara. Namun di antara semua krisis, ada satu krisis yang benar-benar berefek sangat dasyat buat masa depan seseorang. Bahkan krisis ini sanggup merampas hak sukses yang harusnya Sang Pencipta berikan pada kita.
Krisis itu bukan krisis ekonomi, melainkan sebuah krisis IDENTITAS! Tanpa Identitas tidak ada sebuah masa depan.
Kita lihat begitu gembiranya Pierce Brosnan (sang pemeran James Bond 007) saat akhirnya menemukan identitas dirinya sebagai seorang aktor. Dimana awalnya ia sempat memilih karier awal sebagai seorang pelukis dan ilusionis pemakan api.
"Ketika saya menemukan dunia aktor, atau dunia aktor yang menemukan saya, itu adalah pembebasan. Ini adalah batu loncatan saya ke kehidupan yang lain, jauh dari kehidupan yang sudah saya jalani, dan dunia aktor adalah dunia yang cukup menyenangkan dan dihargai. Itu adalah kepuasan besar dalam hidup saya.”
Rod Stewart akhirnya berhasil menentukan identitas terbaiknya sebagai penyanyi rock dunia dengan suara seraknya yang khas. Bahkan di usianya yang tidak lagi muda lagi, di tahun 2011 ini ia memperoleh penghargaan prestasi dari lembaga musik AS (ASCAP) Jumat (29/4) di Los Angeles. Jika identitas ini tidak ia tentukan, maka tidak pernah mendapatkan semua prestasi ini. Karena awalnya ia hanyalah seseorang yang pernah menjadi pemain uji coba klub sepak bola, dan bekerja sebagai penggali kuburan.
Dan kita tidak mungkin menikmati I-Pad, I-Phone, I-Pod …seandainya seorang Steve Jobs tidak menentukan IDENTITAS dirinya sebagai pendiri Apple Corp. Dimana sebelumnya ia hanya bekerja sebagai pemulung tutup botol dan badut keliling pesta ulang tahun.
2. Bayar harga IDENTITAS tersebut, dengan sebuah eksekusi Naskah Impian.
Saat generasi muda kita saat itu mengutarakan “Kami bangsa Indonesia: bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.“ Ini adalah sebuah letupan energi yang luar biasa, yang menjawab sebuah permasalahan sisi kelemahan bangsa kita saat itu--yang sering dikalahkan dengan politik devide et impera Belanda. Bangsa kita yang beranekaragam suku, budaya, ras menjadi sasaran strategi penjajah untuk memecah belah. Namun kebulatan tekad untuk mau dan siap mengikis segala perbedaan,justru menggali kesamaan identitas (INDONESIA) akhirnya menimbulkan sinergi berbagai suku dan golongan saat itu. Hingga muncul kemerdekaan Negara kita di 17 Agustus 1945. Dan semuanya itu tentunya diperoleh tidak hanya dengan sebuah semangat saja…ada IDENTITAS, ada sebuah strategi (naskah impian) dari para pejuang kita, dan EKSEKUSI nya…
Itulah sebuah sikap positif yang harus kita teladani saat ini, di begitu banyaknya kondisi yang masih perlu ditingkatkan di negeri ini, sebaiknya kita melakukan sesuatu yang bernilai dan tidak mudah mengeluh apalagi mengumpat terhadap kegelapan yang masih menyelimuti negeri ini.
Yuk, saat ini memang bukan lagi zamannya berperang dengan bambu runcing, tapi saat ini juga kita harus sigap menyiapkan senjata terbaik dalam diri kita (dengan mengembangkan potensi diri kita yang terbaik )...dengan itulah kita harusnya mulai menyalakan lilin kecil dalam diri kita (dengan melakukan eksekusi terhadap naskah impian kita-sesuai panggilan identitas yang terbaik) daripada mengumpat kegelapan negeri ini. Memang masih banyak PR yang harus diselesaikan bangsa ini, namun hai para Anak Bangsa saatnya kita bangkitkan energi berkarya terbesar dengan memilih identitas terbaik yang menentukan masa depan kita...(dengan inilah kita membantu menyelesaikan PR besar tsb).....
Itulah sebuah sikap positif yang harus kita teladani saat ini, di begitu banyaknya kondisi yang masih perlu ditingkatkan di negeri ini, sebaiknya kita melakukan sesuatu yang bernilai dan tidak mudah mengeluh apalagi mengumpat terhadap kegelapan yang masih menyelimuti negeri ini.
Yuk, saat ini memang bukan lagi zamannya berperang dengan bambu runcing, tapi saat ini juga kita harus sigap menyiapkan senjata terbaik dalam diri kita (dengan mengembangkan potensi diri kita yang terbaik )...dengan itulah kita harusnya mulai menyalakan lilin kecil dalam diri kita (dengan melakukan eksekusi terhadap naskah impian kita-sesuai panggilan identitas yang terbaik) daripada mengumpat kegelapan negeri ini. Memang masih banyak PR yang harus diselesaikan bangsa ini, namun hai para Anak Bangsa saatnya kita bangkitkan energi berkarya terbesar dengan memilih identitas terbaik yang menentukan masa depan kita...(dengan inilah kita membantu menyelesaikan PR besar tsb).....
SALAM SUMPAH PEMUDA
Bersama Membangun Indonesia Ceria....