"Life is like a ten-speed bike. Most of us
have gears we never use."
~ Charles M. Schultz
Segitiga Bermuda
adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Anlantik seluas 4 juta km2 yang
membentuk garis segitiga. Sangat misterius, sehingga sering ada isu dari
paranormal di daerah tersebut menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya
kapal yang melintas. Hal yang menarik yang pernah dicatat pada
masa pelayaran Christopher Columbus ketika melintasi daerah tersebut, peralatan
navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area tersebut.
Demikian juga dengan
kehidupan kita, tanpa disadari bisa saja
kita telah melintasi ‘Segitiga Bermuda Karier’, bahkan telah tersedot di
dalamnya. Apa yang dimaksud?
Yang pertama, kesenangan-kesenangan
semu,
yang membawa kita sangat senang mengerjakannya berulang-ulang aktivitas
pekerjaan tersebut. Senang dalam aktivitas tertentu bukan berarti pasti sesuai
dengan potensi kita yang terbaik. Hati-hati bila kita menyenangi pekerjaan kita
lebih disebabkan mudah untuk mengerjakannya dan kita merasa sudah terbiasa mengerjakannya.
Jika kita tidak pernah mendapatkan tantangan lebih dari waktu ke waktu untuk
bidang tersebut, bisa berarti passion
kita tidak terbangun dengan baik. Hati-hati juga bila kita memiliki hobby-hobby
tertentu yang menyita cukup banyak waktu kita. Tanpa saya sadari, selama ini
impian untuk menulis buku, telah tersedot dengan hobby saya yaitu menonton
film. Begitu banyak film-film kegemaran saya yang telah saya tonton, ternyata
telah mengambil porsi waktu saya terkait berapa banyak buku yang telah saya baca dalam setahun. Banyak film
memang yang telah memberikan inspirasi bagi saya, termasuk dalam melakukan
aktivitas pekerjaan dan modul-modul training yang biasanya saya buat. Namun
sesuatu yang berlebih dapat menjadi sebuah Segitiga Bermuda yang berbahaya.
Saat saya menulis buku pertama saya MASTER 18, saya sedang menaklukkan Segitiga Bermuda tersebut.
Tiada hari tanpa membaca dan menulis, ini berarti banyak hari tanpa menonton
sebuah film! Suatu peningkatan terjadi selain kemampuan saya dalam membaca
sebuah buku dengan lebih cepat dan memahami inti sarinya (dalam 1 minggu saya
menyelesaikan setidaknya paling sedikit 1 buku), saya juga merasakan
keseimbangan hidup yang jauh lebih baik. Pengaturan waktu dalam keseharian saya
makin terencana, saya makin punya waktu dengan keluarga, punya waktu
berolahraga yang cukup, dan saya makin punya energi dalam menjalankan pekerjaan
saya. Inilah sebuah proses pelatihan yang makin membawa kita makin mengenal talent yang Tuhan titipkan untuk
dikembangkan. Dan akhirnya tanpa terasa selama 160 hari nonstop, tanpa terputus saya menyelesaikan buku tsb yang akhirnya dilaunching bersamaan dengan hari KESAKTIAN PANCASILA 1 Oktober 2011.
Yang
kedua, pekerjaan saat ini yang kita tekuni belum mendorong
peningkatan terbaik potensi kita dan
meningkatkan performa diri kita. Terkadang justru hal seperti ini sangat
memungkinkan mendorong kita dari hari ke hari makin sibuk dan terseret dalam
pusaran rutinitas yang makin menjauh dari pengembangan potensi kita sebenarnya.
Mungkin terkadang kita menyadari bahwa pekerjaan tersebut kurang sesuai, namun
banyak orang takut mengubah arah karena kuatir dengan masa depan barunya
tersebut. Sehingga terkadang kita tidak mampu menemukan bakat diri kita
sebenarnya. Dan akhirnya Anda tidak pernah merasakan hebatnya bakat yang
terpendam tersebut.
Rahasia talent itu begitu besar, inilah sebuah
misteri Ilahi yang tidak akan terpecahkan oleh seorang pakar psikolog
sekalipun. Anda sendirilah yang harus mendekat pada Sang Pencipta untuk
mengetahui jawabannya. Masih ingat cerita lampu sensor gerak.
Jika Anda
bayangkan ada seseorang yang pernah menjadi pemain uji coba klub sepak
bola. Kemudian dia bekerja sebagai penggali kuburan. Kelak
kariernya akan menjadi apa? Itulah seorang
Rod Stewart yang sangat dikenal di blantika musik rock dunia
dengan suara seraknya yang khas, bahkan di tahun 2011 ini penyanyi gaek
tersebut memperoleh penghargaan prestasi dari lembaga
musik AS (ASCAP) Jumat (29/4) di Los Angeles.
"Ketika saya menemukan dunia
aktor, atau dunia aktor yang menemukan saya, itu adalah pembebasan. Ini adalah
batu loncatan saya ke kehidupan yang lain, jauh dari kehidupan yang sudah saya
jalani, dan dunia aktor adalah dunia yang cukup menyenangkan dan dihargai. Itu
adalah kepuasan besar dalam hidup saya.” Ini
adalah ungkapan kegembiraan dari Pierce
Brosnan (sang pemeran James Bond 007) yang sempat memilih karier awal
sebagai seorang pelukis dan ilusionis pemakan api.
Mari kita sambut masa depan yang lebih ceria, dengan berburu membongkar harta karun TALENT kita....