Tulisan saya kali ini, menyoroti pentingnya kita memilih pelatih-pelatih yang handal sesuai dengan bakat yang ingin kita kembangkan. Bagi saya sendiri ada beberapa orang yang sangat mempengaruhi penggalian bakat saya pribadi. Selain beberapa guru dan dosen saat saya studi, juga 'guru2' saya di ASTRA dan Triputra (Dharma) saat saya berkarya sebagai profesional. Dan dalam pengembangan kemampuan menulis dan memberikan pelatihan, saya sangat bersyukur bisa ditemukan dengan guru-guru hebat saya. Beliau2 adalah Andrias Harefa (penulis 38 buku Best Seller dan pendiri www.pembelajar.com) dan Anthony Dio Martin (Best EQ Trainer Indonesia).
Untuk
mempercepat proses peningkatan kompetensi kita, sering kali diperlukan pelatih
yang akan membuat percepatan pencapaian kemampuan kita tersebut. Bakat alamiah
yang sudah tergali nature akan tumbuh
dan berkembang dengan baik saat disemai pada lingkungan yang baik nurture.
Jika
Anda sempat menonton film The Karate Kid ada satu
pernyataan menarik yang disampaikan Jackie
Chan yang berperan sebagai sang guru. Dalam kehidupan ini sebenarnya tidak
ada murid yang bodoh, yang ada hanyalah guru yang salah ‘bodoh’. Berikut kita
melihat bagaimana peranan guru dalam meningkatkan bakat orang-orang sukses
berikut:
· Hee Ah Lee dengan segala keterbatasannya,
ternyata dididik oleh lima
guru khusus. Guru pertama, Jou Mi Kyung sebagai pengajar dasar-dasar
bermain piano. Ia memperlakukan Hee Ah sebagai layaknya anak normal yang
bermain dengan 10 jari. Guru kedua, Kim Kyung Ok yang mengajari nada-nada. Guru
ketiga, Han Je Hi melatihnya bermain
piano dengan perasaan dan pikiran. Guru keempat, Lee Sin Hyang melatihnya
bernyanyi. Yang akhirnya membuat Hee Ah saat bermain piano, terkadang juga
diselingi dengan bernyanyi. Guru kelimanya Om Gi Hwan. Dia adalah
seorang pencipta lagu. Akhirnya Hee Ah sekarang juga belajar membuat lagu.
Berkat kelima gurunya itulah Hee Ah bisa menjadi seperti sekarang.
· Warren
Buffet sebagai salah satu orang terkaya di dunia dalam dekade terakhir ini,
ternyata tertarik bisnis dan investasi sejak muda. Ia membeli saham pertamanya
ketika dia berusia 11 tahun, dan pada usia 15 tahun membeli mesin pin ball
bekas untuk modal bisnis. Minatnya yang kuat dan didukung kemauan belajar,
mendorongnya untuk memilih guru terbaik yaitu seorang investor terbaik di
masanya yakni Benjamin Graham. Lewat Graham akhirnya Warren Buffet
mampu bermain saham dengan lincahnya meningkatkan portofolio bisnisnya yang
tidak pernah surut.
· Agnes
Monica sebagai salah seorang
diva Indonesia
dengan penampilan atraksi panggungnya yang energik dan begitu memukau. Semuanya
kehebatannya itu diperoleh dari proses latihan dengan intensitas sangat tinggi
dan selalu memilih pelatih terbaik. Sebagai contoh dalam salah satu acara di TRANS TV saat berusia 16 tahun pernah mengalami cedera cukup hebat dan
tempurung lututnya lepas. Namun, semua itu membuat dirinya tidak menyerah.
Justru pada momen inilah ayahnya Ricky Muljoto
sebagai mantan atlet basket mencarikan pelatih fisik terbaik yakni Oktavianus Matakupan. Sikap Agnes luar biasa yang
meminta agar pelatihnya tidak
membedakannya hanya karena Agnes seorang artis. Ia menantang pelatihnya untuk
dapat melatihnya hingga ia mencapai standar VO2 Max seorang atlet.
Di balik rahasia kesuksesan Tiger Woods ada satu jurus yang diajarkan oleh
ayahnya bagaimana cara bermain golf dengan sepenuh hati dan selalu fokus pada
bola yang akan dipukul. Ayahnya membunyikan koin-koin dan berusaha mengacaukan konsentrasinya saat latihan. "You learn something every
day if you pay attention."