06/05/13

STOP Galau Karier mu....



 
Untuk menjadikan tempat kerjamu sebagai rumah ke-2 mu yang bernuansa Home Sweet Home, kamu harus menjadikannya sebagai Play Ground mu yang mengasyikkan .

Bagi kamu calon pencari kerja, atau pun kamu yang sedang menjalani karier saat ini, simak dua cerita berikut:
  
Catatan harian sang calon Pensiunan

Ia sedang duduk menatap bayangan wajahnya di balik cermin kaca besar di sudut kamar nya. Makin terlihat beberapa guratan kerutan di wajahnya. Membandingkan dengan wajahnya saat 25 tahun lalu, dimana ia baru memulai karirnya tentunya sangat berbeda. Lembaran rambut putih makin ramai menghiasi mahkota kepalanya.

Sebuah pikiran yang dalam dan menjelajah seolah-seolah memutar balik secara cepat perjalanan karirnya selama 25 tahun. Sorot matanya makin sayu. Dahinya mulai mengernyit. Dan makin lama tanpa disadari, sudut bibirnya makin ke bawah makin menjauh dari arti pertanda bahagia. Begitu cepat waktu berjalan, dan lima tahun lagi adalah usia yang menjadi momok tersendiri “pensiun 55 tahun”. Itu pertanda makin ketidakjelasan masa depan baginya. Memang benar ia akan menerima uang pensiunan, namun saat ia mulai menghitung besarannya….kekuatirannya makin menyerang. Oh, begitu besar pengeluaran per bulan dengan harga-harga yang makin meningkat saat ini. Benaknya berkata,”Apa yang aku bisa kerjakan kelak dengan uang pensiunanku?”

Rasanya ia telah melakukan pekerjaan dengan baik, ia melakukan semuanya dengan disiplin. Ia jauh dari dikatakan pekerja yang malas, apalagi tidak jujur. Namun apa yang salah dengan nya. Di saat masa kerja yang demikian lama, saat ini ia merasakan sebuah kondisi yang jauh dari impian awalnya. Dahulu ia membayangkan bahwa seorang pekerja yang rajin dan taat pasti akan mempunyai masa depan yang menjanjikan. Namun hampir setiap tahun, di saat peninjauan gaji, kenaikan yang ia dapatkan tidaklah jauh dari kenaikan rata-rata (yang sering disebut penyesuaian tingkat daya beli tahunan). Dan ternyata waktu begitu cepat berjalan.



Catatan harian sang calon Karyawan ‘baru’
Hari ini baginya, adalah sejarah baru memulai sesuatu yang baru kembali. Langkah-langkah kakinya optimis menuju tempat kerja barunya. Ia meyakini bahwa tempat kerjanya saat ini adalah yang terbaik dibandingkan sebelumnya. Saat itu pula pikirannya menerawang tanpa sadar mulai mendatangkan ingatan satu-persatu perusahaan-perusahaan tempatnya bekerja sebelumnya. Dalam kurun waktu 5 tahun sejak ia memulai karirnya setelah menamatkan pendidikannya, tak terasa sudah 3 perusahaan yang pernah mencatat dirinya sebagai seorang karyawan profesional.

Langkah kaki nya mulai melambat, dan berlahan-lahan langkah kaki yang tadinya begitu optimisnya mulai melambat. Ada suara bisikan dalam hatinya,”Semangaat ya? Nanti mati lagi tuh semangatnya. Mau mulai baru lagi, nggak capek-capek?”  Akhirnya langkah kakinya benar-benar terhenti.  Ia mulai merasakah capek, dan ia mulai menyadari bahwa begitu banyak waktu yang harus terbuang untuk membangun kembali pondasi karir barunya. Memang setiap ia berpindah, ia selalu mendapatkan gaji yang setidaknya lebih baik. Namun ia juga makin sering mendengar keberhasilan dan kesuksesan kawan-kawannya yang berkarir dengan lebih baik tanpa perlu melakukan jurus “kutu loncat” seperti dirinya. 

2 cerita di atas, seringkali mewarnai sejarah karier para profesional Indonesia. Mereka yang tidak kunjung merasakan tempat kerja dan karier yang menyenangkan, juga mereka yang sedang galau hadapi hari-hari menjelang masa pensiunnya. Yuk saatnya kita bangkit, dan temukan kode bermainnya yang benar....


Walau kamu tidak dapat kembali ke masa lalu dan memulai sesuatu yang sama sekali baru, tapi kamu dapat memulainya sekarang dan membuat suatu akhir yang baru.

Mark Twain pernah katakan: “Dua puluh tahun dari sekarang Anda akan lebih menyesali apa yang tidak Anda lakukan daripada apa yang Anda lakukan.”

Simak lebih jauh tips praktisnya di buku Work FUN Play Hard yang segera hadir di toko buku Gramedia di kota2 Anda.....