31/08/13

Jurus Menyenangkan Menghadapi Krisis

Saat ini Indonesia termasuk negara yang sedang berjuang menghadapi krisis global. Di saat nilai Rupiah semakin menukik dan tidak stabil, hal ini tentunya berakibat makin banyak perusahaan yang kesulitan mengendalikan roda perputaran bisnisnya. Ini tantangan bagi kita semua. Berita baiknya justru di balik krisis, ada cerita kesuksesan lain yang menanti jika kita tahu cara bermainnya.

Hal apa saja yang bisa kita lakukan? 
1. Jangan biarkan pesimisme dan sikap apatis menghampiri kita. Sebaliknya bangun keyakinan diri dan Mindset positif.
Anda bisa berhasil, sekalipun tidak ada orang yang percaya bahwa Anda bisa.Tetapi Anda tidak akan pernah berhasil, jika Anda tidak pernah berpikir untuk berhasil dan sukses. 

Siapapun kita, dengan berbagai profesi kita...tetap fokuskan pikiran positif kita untuk menghadapi tantangan krisis ini dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjemput peluang di balik krisis.

2. Kenali dan temukan cara terbaik diri kita dalam menghadapi hambatan dalam setiap krisis.
Kita tentunya yakin bahwa setiap cobaan yang datang, telah diijinkan oleh Sang Maha Sutradara Kehidupan. Saatnya justru kita belajar lebih jauh mengevaluasi cara kita selama ini apakah sudah produktif tidak dalam beraktivitas. Pembelajaran yang menarik dari dunia olah raga.

Mengapa rekor dunia renang lebih mudah dipecahkan dari rekor dunia lari? Pertarungan tingkat dunia untuk memecahkan rekor baik  renang ataupun lari, sebenarnya lebih dititik-beratkan pada pertarungan bagaimana mengatasi hambatan yang terjadi. Dan di dalam berenang hambatan air mampu menghabiskan energi seorang perenang  5 kali lipat lebih besar  dibandingkan seorang pelari dalam mengatasi hambatan angin saat berlari. Ini berarti kunci sukses memenangkan pertandingan kehidupan jikalau kita mampu mengatasi hambatan yang terjadi dengan makin memperkecil gesekan terhadap setiap masalah yang menghampiri.  Jika kita mempelajari kasus dalam olah raga renang ternyata sumber hambatan air dapat dikelompokkan menjadi dua:

·         Faktor lingkungan: pola aliran air, gesekan permukaan tubuh dengan air, besar kecilnya riak ombak.

·         Faktor diri sendiri: kocakan air yang dihasilkan si perenang akibat gerakan tangan atau kakinya. 

Akhirnya dengan ‘berguru’ pada ikan lumba-lumba yang begitu lincahnya berenang dengan kemampuannya mengatasi hambatan hingga efisiensi 80-90% (sementara perenang terbaik dunia hanya bisa mencapai efisiensi 10%) maka ditemukanlah metode berenang yang lebih tepat, baik dengan memperbaiki cara berenang sehingga tidak menghasilkan turbulensi seheboh yang biasa dilakukan, hingga penemuan teknologi pakaian renang yang mengadopsi prinsip bentuk tubuh lumba-lumba yang ramping ‘streamline’.   

Demikian juga untuk menang dari krisis ini, ternyata kunci kemenangan yang membedakan seorang yang berhasil dan yang gagal, terletak bagaimana kita mampu meningkatkan efisiensi mengatasi hambatan kehidupan baik dari faktor luar dan terlebih lagi dari dalam diri kita sendiri. Dengan makin terbuka dan memahami diri sendiri, dan mau menerima feedback orang lain, harusnya kita makin mampu menyikapi hambatan kehidupan tsb.


Selamat bermain!



 

17/08/13

Nilai ORIGINALITAS Bangsa: behind the scene WINGS best picture Academy Award I

Akhirnya berhasil juga mendapatkan film WINGS (best picture ajang piala OSCAR 1 thn 1927).  Menonton 'silent movie' tersebut,  pasti di awal kita merasakan perbedaan yang jauh di bawah dibandingkan dengan teknologi saat ini. Namun jika kita sempatkan menengok 'behind the scene' nya, maka banyak pelajaran berharga di dalamnya. Film hitam putih dengan cerita romance di era PD I tersebut,  benar-benar memiliki nilai 'ORIGINALITAS' yang saat ini makin langka.

Ya, sangat orisinal..bahkan sang aktor Charles 'Buddy' Rogers dituntut berlatih untuk mampu menerbangkan pesawatnya, di saat ia belum pernah melakukannya sebelumnya. Belum lagi para pemain pendukung yang benar-benar mempertaruhkan nyawanya untuk mendapatkan adegan dahsyat jatuhnya pesawat yang dikendalikannya. Mereka harus menghitung dengan cermat, waktu tersisa paling pendek untuk keluar dari pesawat dan membuka parasutnya sebelum pesawat benar-benar meledak menyentuh ke bumi.
Semua itu dilakukan karena adanya KETERBATASAN. Belum ada teknologi CGI dan sejenisnya, justru membuka kesempatan baru untuk mendobrak dinding keterbatasan diri.


Saat ini baru saja detik-detik berlalu kita menyambut Dirgahayu Indonesia ke 68. Di saat zaman peradaban semakin modern ini, salah satu tantangannya apakah kita tetap mampu menghargai dan menikmati PROSES PERJUANGAN berdasarkan ORIGINALITAS bangsa kita. Apakah justru kita ter'nina bobo' dengan berbagai cara INSTAN yang justru mengurangi unsur FUN dalam berproses menggali potensi diri yang sebenarnya. Apakah kita melupakan bagaimana justru posisi keterbatasan sarana termasuk senjata perang secara fisik termasuk di era tahun 1928, 1945 justru melejitkan KEMAMPUAN MENDOBRAK DINDING PEMBATAS POTENSI DIRI? Indonesia bisa merdeka karena dimulai dari ORIGINALITAS impian yang tulus dari para pendirinya dan nilai-nilai luhur PANCASILA. Menjadikan ibu pertiwi sebagai tempat yang indah bagi putra-putri bangsanya dari generasi ke generasi. Masih adakah ORIGINALITAS itu saat ini? Pasti masih ada,,,dan yuk kita terus BERMAIN dengan tulus mewujudkannya. Yuk kita tersenyum bersama membangun impian mewujudkan Indonesia yang pasti lebih ceria.

01/08/13

Jadilah PELARI GAWANG bukan SPRINTER

Untuk menjadi juara, maka seorang pelari sprinter sangat memperhatikan dua hal: 1. cara start yang benar 2. berlari secepat mungkin menuju garis FINISH.

Dalam perjalanan karier kita, tentunya kita semua ingin berlari secepat mungkin untuk mencapai GARIS FINISH (impian kita). Namun dalam kehidupan tidak semuanya dapat berjalan mulus. 
Pada saat kita mengharapkan tidak adanya hambatan sama sekali, sama saja kita berpikir proses yang instan. Dalam melakukan perjalanan impian kita, pasti kita temukan 'gawang-gawang' rintangan. Dan bagaimana sikap kita menghadapinyalah yang menjadi kunci sukses kemenangan ibarat seorang Pelari Gawang. Seorang pelari gawang untuk menjadi juara: selain melakukan start dengan benar, ia tidak hanya berlari kencang. Namun dari awal ia telah mempersiapkan dirinya untuk dapat melompati rintangan-rintangan yang ada. Jika ia hanya sekedar lari secepat mungkin (instant process), tentunya ia akan 'babak belur' menabrak gawang tsb, dan dimungkinkan berhenti sebelum sampai finish
.

Bukankah perjalanan kehidupan layaknya pertandingan yang harusnya lebih menyenangkan di kala kita tahu cara bermainnya? Let's WORK FUN PLAY HARD.......