06/05/12

ADE RAI: “FUN Athlete”


Hari ini 6 Mei adalah ulang tahun ke 42 nya Ade Rai. Seorang sosok yang saya nilai sebagai salah satu tokoh FUN MASTER INDONESIA. Untuk itu, sebagai apresiasi bagi mas Ade di hari ulang tahunnya, maka berikut adalah wawancara yang kami lakukan yang merupakan bagian dari isi buku MASTER 18.
Banyak hal yang bisa kita teladani dari pengalaman hidup Ade Rai.

Wawancara dengan Ade Rai sangat berkesan, karena penulis mendapatkan kesempatan interview di lokasi pertama Ade Rai membuka gym nya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dan sampai sekarang bagi Ade, tempat ini yang paling punya kenangan tersendiri.
Melihat tokoh yang satu ini, kita akan mengetahui begitu pentingnya sebuah pilihan karier dan identitas dalam hidup. Hal ini  selaras dengan semangat yang secara langsung dan tidak langsung telah dibentuk Ade Rai bagi masyarakat Indonesia untuk memilih bergaya hidup sehat.
Seperti yang diutarakannya ”Memilihlah untuk menjadi TUAN bagi pikiran positif yang menggerak sukma daripada menjadi BUDAK bagi pikiran negatif yang membatasi hidup. Stay strong & healthy!”
Mengapa Ade Rai? Penulis menilai bahwa prestasi yang diperoleh Ade Rai yang bernama lengkap I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, kelahiran Jakarta, 6 Mei 1970 tidak hanya sebagai seorang atlet binaraga Indonesia.  Lulusan Universitas Indonesia, jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Sospol tahun 1996 ini,  telah membawa energi yang besar bagi masyarakat khususnya untuk memilih bergaya hidup sehat dan bugar.


Berikut adalah hasil interview penulis dengan Ade Rai yang dilakukan dengan metode FUN MASTER.
FUN MINDSET

1.     Mas Ade, pernah sebagai pemain bulu tangkis dan pernah memiliki cita-cita sebagai polisi. Bagaimana awal mulanya berprestasi dan memilih bidang binaraga?
Sesuatu yang saya nikmati untuk saya lakukan dari dulu adalah olahraga, bakat dan potensi saya di olahraga, di sini saya merasakan tantangan yang lebih besar. Ibarat mencari teman yang tidak perlu dicari, tidak dipaksa. Di olah raga saya mendapatkan pemenuhan kebutuhan, dimana orang lain lebih menghargai, teman lebih banyak. Jaman dulu saya merasa tidak punya apa-apa, namun dari dulupun saya punya rasa kuat. Boleh kalah di pelajaran sekolah, kekayaan, namun kalah di kekuatan tidak. Saya kalau lari paling cepat, berenang lebih cepat, loncat bisa tinggi.
Ayah adalah seorang tentara tentunya dekat dengan olahraga. Saya bersyukur orang tua memberikan kesempatan olahraga. Umur 5 tahun di olah raga karate, 9-17 tahun di bulutangkis, prestasi sampai tingkat DKI. Di klub Jarum bersama dengan Ardi B. Wiranata. Saya suka bulutangkis, tapi tidak sesuka Ardi, bahkan ia di weekend, liburan berlari di Ancol tanpa dipaksa. Kalau saya melakukan itu, masih terasa dipaksa.
Saya sangat mengingat perkataan almarhum ayah saya, kalau di bidang olahraga tidak ada tempat buat nomor 2, tempatnya hanya nomor 1. Akhirnya di bangku SMA, saya berhenti di bulutangkis dan fokus pada sekolah. Tapi karena sejak kecil saya menyenangi olahraga, maka sangat sulit di bangku SMA untuk tidak melakukan aktivitas olahraga. Kebetulan di SMA Kanisius waktu itu sedang demamnya olahraga panco dan fitness. Namun akhirnya di olahraga panco saya merasakan benar-benar olahraga menjadi bagian dari hidup saya. Di seluruh lomba panco saya paling kuat. Kalau panco, saya merasa harus menang tidak boleh kalah, sehingga saya berlatih lebih keras agar tidak kalah. Jika kalah, merasa harga diri jatuh. Beda dengan olahraga bulutangkis sebelumnya.
Dengan olahraga memberikan identitas bagi saya. Sehingga saya ada keinginan untuk memiliki badan lebih atletis dibanding teman-teman. Pada dasarnya hobby saya di olahraga, dan saya merasa harusnya saya bisa sukses jika di olahraga.
Sejak kecil saya dikenal kuat dan cepat. Meskipun badan tidak besar tapi kuat. Juara nasional panco mengalahkan juara Asia Binaraga, juga preman-preman Jakarta tahun 1991. Saya tertarik panco karena melihat film-film seperti Over the Top, Rocky. Lewat film banyak terinspirasi khususnya yang berhubungan dengan olahraga. Bukan menikmati kekerasan, tapi sesuatu yang menguatkan hati. Kebetulan karena panco membutuhkan aktivitas fisik yang kuat, secara tidak disadari dengan banyak latihan beban, tubuh makin terbentuk dan akhirnya merasa kenapa tidak mencoba di binaraga.
Di binaraga pertama kali berat badan 75 kg , kalau bulutangkis 55 kg (di video Dunia Ade Rai kita bisa lihat tampilan Ade RAi semasa mudanya, dengan tinggi 183 cm, bagaimana dengan impian nya tersebut ia melakukan transformasi tubuhnya, dari 55 kg (saat sebagai pemain bulutangkis), 75 kg (saat awal masuk dunia binaraga) , hingga berat idealnya di 88 kg).
FUN ATTITUDE

2.       Seorang rekan kerja saat saya di ASTRA bernama Ramli, menceritakan saat dulu UI mengadakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) ada kebiasaan yang tidak umum yang dilakukan saat itu. Masih ingatkah?
Ya, saya masih ingat. Saat itu KKN  di Purwokerto. Sebenarnya karena saya harus keluar kota selama 10 hari, timbul pertanyaan saya harus berolahraga bagaimana. Mengatasi perasaan kecil hati tersebut, maka saya meningkatkan komunikasi pada diri sendiri. Dan saya beruntung mampu memberikan pertanyaan berkualitas kepada diri sendiri untuk menyiasati itu. Akhirnya saya pilih cara dengan menimba air tiap sore, dan menarik becak. Yang penting bukan hanya menimbanya tapi bagaimana fokus aktivitas mengencangkan otot tetap berjalan.
3.       Saya pribadi percaya bahwa orang yang berhasil memiliki kebiasaan mempertahankan ‘attitude’ yang tidak umum. Bagaimana dengan Mas Ade?
Yang menyenangkan hati saya lakukan. Saya adalah diri sendiri, kita boleh punya prinsip tapi jangan orang lain harus membayar prinsip kita.
Waktu saya masuk di dunia binaraga, saya berpikir “Kenapa semua binaraga rambutnya harus cepak?” Saya bisa lebih nyaman dengan rambut panjang. Atlet binaraga identik galak, dan komunikasi yang jelek. Kalau badan gede apa harus seperti itu, saya adalah saya dengan identitas tersendiri. Itu khan hanya masalah fisik tidak berarti sebagai identitas profesi kita.
Menjaga citra itu penting, branding itu penting namun jangan bertentangan dengan nilai dasar dan merugikan orang lain.

FUN SPIRIT

4.       Apakah setelah mulai mengenal binaraga ini, Mas Ade benar-benar melakukan latihan untuk menjadi seorang juara dunia?
Saya bersyukur dengan apa yang saya jalani. Fokus saya tidak pada menjadi seperti apa saya kelak. Namun lebih pada peningkatan dan perubahan apa yang bisa saya lakukan. Seandainya saya bisa meningkatkan angkatan berat lebih, makanan saya lebih baik . Jadi hal-hal sederhana yang saya tanyakan pada diri saya.
Menurut saya ibarat jika tujuan itu tidak realistis, ibarat mendaki gunung yang puncaknya terlalu silau, dibanding melihat target yang tinggi dan terukur. Yang penting fokus pada profesi itu dan bertahap harus berkembang.

Seperti yang sering kita dengar 1 persen inspiration, 99 persen perspiration atau keinginan kita. Namun tanpa 1 persen itu kita juga tidak bisa.
Saat itu saya punya tantangan, karena informasi olahraga ini sangat terbatas, dimana belum ada sistem media internet, buku-buku seperti sekarang. Saya juga merasa perlunya mendapatkan sharing untuk memenuhi kebutuhan pengembangan profesi tersebut. Saya mencari jalan, bagaimana saya akhirnya baca buku, belajar bahasa Inggris, belajar nutrisi, anatomi, intinya belajar mandiri.
Misal saat saya usia 25 tahun,  saya makan beras merah, orang mempertanyakan. Kenapa harus memilih yang sulit. Karena itu sebuah pilihan untuk prestasi. Saya lebih berpikir one step improvement.
FUN TALENT

5.     Apakah ada orang-orang yang berpengaruh dan mungkin menjadi mentor mas Ade?  
Saya belajar pada setiap orang, bahkan setiap orang baru di lingkungan, saya bisa belajar. Namun saya tidak ada ketergantungan pada satu pelatih. Yang harus ditingkatkan kecerdasan diri kita bagaimana mampu berlatih secara mandiri dan praktis. Tidak bergantung pada supplement atau pun fitness centre.
Saya banyak belajar dari pengalaman dan tulisan yang memberikan kesejukan hati.
Mentor khusus bagi saya ada kecenderungan ketergantungan. Saya sangat menghargai keberadaan teman saya yang supportif, keluarga saya yang mendukung saya. Termasuk orang yang baru saya kenal. Termasuk waktu saya kuliah dan bertemu Gus Dur, dimana waktu itu beliau belum menjadi Presiden, namun pandangan-pandangannya sangat relevan dan menarik. Contoh lain "Joe" Weider pendiri Federasi Binaraga Dunia, meskipun saya tidak mengenalnya langsung, namun di industri binaraga, tidak ada orang yang tidak mengenal ayah angkat dari  Arnold Schwazeneger ini. Bahkan jika Arnold tidak didatangkan olehnya ke Amerika kita mungkin tidak mengenalnya. Joe adalah orang yang terkenal bijaksana, telaten dan sabar dalam melatih atlitnya.
Ibarat  kita ketemu berdua saat ini, suatu kalipun jika kita tidak bertemu langsung, saya berharap bagaimana akhirnya mentalitas kemandirian bergaya hidup sehat dan bugar itu tetap penting. Termasuk Indonesia yang dulu ingin merdeka, juga kemandirian ekonomi yang dipromosikan. Artinya begitu pentingnya sebuah kemandirian.
FUN ENERGY
 6.       Kapan pertama kali Mas Ade pertama kali berpikir untuk menularkan semangat hidup sehat dan bugar?
Saya sebenarnya tidak pernah berpikir untuk menularkan sesuatu, apa yang saya alami dimulai dari pemikiran yang sederhana. Dari kurus bagaimana menjadi atletis, dari lemah menjadi lebih kuat, punya banyak lebih teman, kualitas kesehatan lebh prima. Pada saat saya bisa mendapatkan itu kenapa tidak saya bagikan pada orang lain, kepada teman-teman yang merokok contohnya. Salah satu teman saya Pak Tepong yang usianya 81 tahun, berkata umur tergantung Tuhan, tapi kesehatan tergantung dari ulah kita. Pada saat saya mampu mengajarkan pada diri saya sendiri, jika saya bisa berbagi ke orang lain kenapa tidak.
Ibarat ada orang kaya duduk, di sebelahnya banyak orang yang miskin, lalu kita ngotot mengajak mereka untuk menjadi kaya. Harusnya tidak begitu. Semua orang harusnya datang menghampiri SI KAYA. Jadi saya harus mengajarkan lewat diri saya, ibarat bisa jadi Tut Wuri Handayani. Saya tidak memberikan motivasi, motivasi dari mereka. Semakin saya bertambah usia, saya makin memahami bahwa hal ini yang lebih tepat. Saya tidak ada lelahnya, tidak ada habis-habisnya. Karena milik saya yang saya bagikan dan ini menyenangkan.
Demikian juga dengan Gold Gym atau yang lain, ini hanya strategi bagaimana packaging lebih baik. Tempat ini adalah tempat gymn pertama saya di tahun 1997. Meskipun sederhana tempatnya, namun latihan di sini sangat menyenangkan bagi saya.
FUN RECYCLE
7.     Apa Momentum yang dirasakan mas Ade sebagai daya dobrak kesuksesan?
Kalau dulu saya jawab mungkin ada. Namun sekarang saya punya keyakinan berbeda. Tidak ada satupun keadaan atau kejadian yang saya alami tidak memberikan kebaikan pada saya. Karena saya percaya adanya kreasi Sang Pencipta.
Ini sama seperti sebuah cerita berikut “Di planet Mars ada sebuah alat mesin yang bisa merewind kejadian sesuatu. Lucu dan ironisnya, seringkali kita berakting  seperti manusia Mars tersebut. Seolah-olah mampu merubah hidup kita di masa lalu.”
Pada saat saya berpikir mundur dan membayangkan dulu harusnya begini, bisa saja saya jadi kecil hati. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, adalah suatu jejak yang telah kita buat. Saya sedikit demi sedikit belajar untuk melihat reputasi saya secara lebih bijak. Salah satu film yang bagi saya menarik, Kungfu Panda di sana Master Master Shifu berkata, " Yesterday is history, tomorrow is a mystery and today is a gift.”
Bicara “yesterday” hidup di masa lalu, boleh saja, namun itu hanya memberikan kepuasan. Tidak memberikan dampak berarti bagi diri kita sekarang.
Someday itu hanya membawa kita pada suatu hal yang tidak jelas. Yang penting seimbang saja, punya impian baik namun harus diimbangi dengan proses mencapai impian tersebut secara benar.
8.     Mas Ade, koq hobby main playstation di waktu senggang?
Sebenarnya bukan hobby saya main playstation. Saya main Seven eleven GAME sepakbola. Wadah bagi saya mengasah kemampuan saya berkompetisi. Misal saya sudah kalah 3-0,  saya give up tidak, dari hal yang kecil kita bisa belajar pada diri kita. Masih ada 10 menit, kenapa tidak, yang penting harus berusaha. Sebaliknya juga saat saya sudah leading, kalau sudah sukses bisa menganggap enteng orang lain. Jika sudah sukses tetap harus mawas diri. Atau konsistensi, di saat kita bersaing ketat susul menyusul point.
Semua yang ada dalam permainan bola itu, bisa dijadikan pelajaran seperti permainan dalam kehidupan sehari-hari. Ada orang yang saat main powernya dikencangi, teamnya diganti-ganti. Saya berpikir sederhana, bagaimana dengan yang sudah ada dapat dimaksimalkan. Sampai saat ini saya tetap memandang diri saya sebagai seniman, budayawan fisik bukan olahragawan. Karena terkadang sebagai olahragawan kita punya ego tinggi untuk mengalahkan orang lain.
Arti kompetisi harusnya “Conspired each other”, kompetisi itu adalah sebuah cara yang dibuat harusnya dengan skenario saya maju orang lain maju, bukan saling menjatuhkan.Hal ini yang menghindarkan kita dari sekedar menang dengan memakai segala cara, termasuk penggunaan stereoid.Kemenangan sejati bukan pada saat kita lebih baik pada orang lain, namun bagaimana kita lebih baik dari kita yang sebelumnya.
Karena itu saya memilih tidak berkompetisi sejak tahun 2000 setelah menjadi Juara Dunia. Namun saya selalu ikut berkontribusi dalam industri binaraga ini. Kalau pun saya berkompetisi setelah itu, karena untuk mendukung Indonesia bukan pribadi.
9.        Apa sikap generasi muda sebagai laskar terdepan kemajuan bangsa Indonesia nanti?
Banyak dalam hidup kita dengan keyakinan yang terbatas. Itu karena virus pikiran. Misal saya gemuk sudah karena faktor genetik. Saya kenapa miskin, karena bapak, ibu, nenek miskin.
Di kesehatan tidak ada pandangan ini, semua orang punya kesempatan sama. Yang ada habitude nya turun temurun. Misal karena terbiasa dengan mental dijajah saat 350 tahun oleh Belanda, berikutnya kita membiarkan diri kita dijajah oleh nikotin.
Saya dulu orang yang pesimis. Tapi untungnya saya bukan pesimis yang jago. 100 tahun yg lalu tidak pernah berpikir ada internet dan lain-lain. Ini karena ada orang yang 100 tahun lalu yang tidak pesimis.
Kenapa saya juga tidak pakai drug, stereoid, karena saya bukan orang yang pesimis dan juga tidak mau merugikan orang lain.
Kita harus menggunakan suara hati kita, tidak selalu harus dengan analisa. Kecintaan terhadap apa yang kita lakukan itu penting, dan kita tidak boleh takut. Jangan terlalu berkalkulasi terus. Hidup itu penuh dengan konspirasi.
FUN CHARACTER

10.   Yang terakhir, 3 KATA untuk mewakili sosok/karakter seorang Ade Rai.
(Untuk pertanyaan  terakhir ini,  penulis mendefinisikan sendiri hasil interview bersama Ade Rai  dan mempelajari apa yang disampaikan orang-orang di sekeliling Ade Rai).
Praktis, Persistence, Promotor.