27/10/13

Sumpah Pemuda: Peluang Gelombang Bonus Demografi



 Sumpah Pemuda! Yes,,,,,begitu besarnya arti peristiwa 85 tahun yang lampau. Patutlah kita semua kembali merindukan kebesaran peristiwa seperti saat itu. Di saat bangsa kita sedang terjajah, disanalah justru muncul kesatuan tekad untuk menyatakan: 
satu Tanah Air, satu bangsa, satu bahasa Indonesia.

Bagaimana dengan keadaan saat ini? Saya sangat bangga menyaksikan berbagai prestasi baru anak-anak muda Indonesia. Baik dalam bidang ilmu pengetahuan, olah raga juga kesenian. Di satu sisi kita pun patut waspada, karna perjuangan untuk membentuk masa depan Bangsa yang gemilang...masih mendapatkan berbagai tantangan.

Keoptimisan dan kerja cerdas untuk menyelesaikan PR yang tertinggal tentunya dapat menjadi proses yang menyenangkan. Termasuk bagaimana kita semua dapat bersatu bahu-membahu memanfaatkan    Gelombang Bonus Demografi Indonesia !

Satu hal yang tak terlupa saat saya mengikuti program AOTS (The Association for Overseas Tehcnical Scholarship) untuk program Corporate Management di Jepang, Juni 2007, adalah perkataan Profesor Masayuki Furusawa dari Osaka University of Commerce.

Furusawa menyatakan pentingnya Intellectual Workers bagi perusahaan-perusahaan di dunia untuk tetap eksis di era Megacompetition ini. Namun sayangnya bagi Jepang, mereka memiliki masalah besar dengan demografi penduduknya. Jumlah penduduk usia tua di atas 65 tahun meningkat tajam dari tahun ke tahun. Komposisi per tahun dalam prosentase digambarkan sebagai berikut : tahun 2001:17.7 % , tahun 2025:  28.7%, tahun 2050:  35.7% , yang artinya 1 orang  produktif setidaknya  menopang 1 orang  non produktif (lansia dan di bawah usia kerja). 
Dampak yang berat bagi para pekerja mudanya. Selain mereka harus menanggung pajak yang besar,  juga jumlah tanggungan meningkat.  Mereka harus menopang PIRAMIDA demografi yang terbalik. Setiap kali mereka menerima penghasilan, mereka harus menyisihkan jumlah yang besar untuk kebutuhan orang lain yang ditanggungnya.

Bagaimana dengan Indonesia?  
Justru sebaliknya, Indonesia akan merasakan bonus demografi. Periode 2025-2030 itulah masa puncak-puncaknya jumlah angkatan kerja jauh berlebih dibanding usia tua. 100 orang produktif  hanya menanggung 44 orang non produktif.  Inilah peluang besar yang harus kita ambil. Gelombang sangat baik sedang menghampiri Indonesia, dan ini belum tentu akan terulang kembali.

Seorang teman saya Belda, yang tinggal di Tokyo, mengatakan:Sejak dua tahun ini  tiba-tiba nama Indonesia menjadi HARUM di Jepang. Di koran, majalah, TV, banyak berita tentang Indonesia yang perekonomiannya menanjak dengan pesat, karena most of the peoplenya ada pada usia muda/produktif, dan usia konsumtif, (kerja, kawin, punya anak, nyekolahin anak dll. perlu beli ini beli itu). Nah ini diincar oleh para investor Jepang. Sejak tahun lalu mulai bermunculan perusahaan-perusahaan consulting dan research yang mau membantu perusahaan Jepang yang mau investasi  ke Indonesia. “
Masalahnya apakah kita mampu bermain dan memanfaatkan gelombang baik tersebut? Di satu sisi jika kita salah mempersiapkan diri, maka kita hanya menjadi penonton dari luar area permainan. Bahkan dimungkinkan Negara kita akan dibanjiri oleh tenaga kerja profesional asing-Ekspatriat.

So, it’s our time. And it’s our great Challenge!

“Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya …
Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”

~Soekarno~

14/10/13

Kaledoskop FUN Master with Seize Your Future Community-Ngabang, Kalbar

 Bersama team Seize Your Future Community dan team Lions Club di depan Tugu Khatulistiwa.
Bersama, siswa SMP Macedonia, Ngabang. Senyuman mereka seharusnya pertanda masa depan Anak Bangsa yang gemilang.
 Fun Activity bersama siswa SMA Macedonia....Bukankah menarik, jika kita melatih pondasi kehidupan dengan cara yang menyenangkan.......

It's not only about dreams. But they make special dreams for their fam and nation. We prepare for FUN Indonesia 2030.

06/10/13

Aneka Testimoni Trainer dan Pemerhati Pengembangan Anak Bangsa: FUN MASTER

Indonesia itu luar biasa. Saatnya kita persiapkan Anak Bangsa menyongsong saat keemasannya. Not instant, but we can make a FUN Acceleration.....We PLAY for FUN Indonesia 2030.

Simak testimoni para trainer dan pemerhati dunia pengembangan Anak Bangsa tentang FUN MASTER.


http://www.youtube.com/watch?v=u5fgTP5PU1I

02/10/13

Enaknya Mengalahkan TWO FACE dalam kehidupan kita


“Be faithful to that which exists within yourself.”
 ~ Andre Gide

Kali ini saya ingin bercerita tentang Jurus ke-13 dari rangkaian 18 jurus FUN MASTER. Selain menarik, jurus ini juga sangat penting di era zaman yang serba high tech saat ini. Justru begitu besarnya tantangan dalam bersosialisasi dengan yang lain. Tentunya tak asing lagi kita dengan istilah "Yang jauh seolah-olah didekatkan, yang dekat dijauhkan." Nah, sebelum bicara jurus Faithful Energy kita ngobrol dulu tentang satu tokoh komik berikut.

Two Face, tokoh antagonis yang sering muncul dalam kisah Batman. Ia awalnya adalah Harvey Dent, jaksa di Gotham City dan merupakan sekutu Batman. Dia menjadi psikopat setelah setengah mukanya rusak dan memilih menjadi baik atau jahat berdasarkan lemparan koin. Dengan merusak satu sisi koin akhirnya ia menjadikan lemparan koin sebagai pemberi keputusan dalam hidupnya. “There’s a bit of everything in him. There’s nothing that consistent.” 

Di kehidupan ini seringkali karakter ‘two face’ digunakan sebagai sebutan untuk seseorang yang bermuka dua, sering berpura-pura dalam penampilan untuk meraih simpati orang lain, tidak tulus! Mereka menjalin hubungan dengan orang lain lebih disebabkan faktor kebutuhan tertentu. Hal yang  paling berbahaya dalam perjalanan kehidupan kita adalah membiarkan karakter ‘two face’ tersebut menghinggapi diri kita.



Pernah dengar metode Johari Window yang diperkenalkan oleh Joseph Luft dan Harrison Ingham?  Model analisis ini digunakan untuk memahami dinamika self-awareness dari perilaku, perasaan dan motif seseorang. Tentunya kamu sependapat jika KOMUNIKASI seseorang berhubungan erat dengan PERILAKU nya sendiri.


Cara untuk membangun energi positif dalam diri kita, dimulai dengan menjadi PRIBADI yang TERBUKA. Seperti apa rasanya jika kita mau membuka diri pada orang lain?
  • Kita memiliki kesempatan membangun dasar hubungan yang sehat dengan orang lain.
  • Kita akan makin disukai orang lain, dan orang lainpun akan juga makin terbuka  kepadamu.
  • Semakin kita rela membuka diri kepada orang lain maka kamu akan cenderung makin kompeten, fleksibel, dan adaptif.
  • Kita makin memiliki dasar relasi yang memungkinkan komunikasi lebih intim dan menyenangkan bukan hanya dengan orang lain, namun juga dengan diri sendiri. 
Ini adalah kisah saya di Tahun 1997. Setelah lulus PT, saya berhasil diterima masuk perusahaan impian saya. Di 2 tahun masa kerja saya sebagai profesional, saya pernah menghadapi masalah komunikasi dengan salah satu atasan saya. Suatu sore selepas jam kantor akhirnya kita berdua bertemu dan saya sampaikan ketidakcocokan saya terhadap cara dia memimpin.

Saya sampaikan bahwa saya tidak senang menjadi anak buah yang harus dikontrol setiap saat, karena saya tahu bagaimana harus mempertanggungjawabkan pekerjaan saya. Menarik diskusi kita sore itu. Tapi yang lebih asyik adalah dampaknya setelah itu. Akhirnya kita berdua justru menjadi team yang mampu berkolaborasi dengan menyenangkan. 

Dengan keterbukaan, kita semakin yakin bahwa  ‘FAITHFUL Energy’ yang kita munculkan akan bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Menjadi pribadi yang tulus dan terbuka akan mendorong kita mampu untuk bersikap dan bertindak seautentik mungkin dalam berkarier, bukan hanya bersifat "YES MAN"...apalagi nggrundel di belakang.....

Menjadi pribadi terbuka, juga berarti kita harus siap menerima feedback dari orang lain. Apa pentingnya? Hal ini dapat mengurangi sisi blind spot dalam diri kita.
Apakah kamu pernah mengalami blind spot saat berkendara?  Dimana kendaraan lain di  yang nyatanya ada di dekat kita, namun tidak tertangkap oleh cermin/spion mobil kita. Itulah titik yang disebabkan keterbatasan jarak pandang spion kita akhirnya menjadi tidak terlihat. Akibatnya jika kurang hati-hati, kita akan terkejut dan kehilangan keseimbangan mengemudi. Khususnya saat hendak menyalip mobil di depan kita,  tiba-tiba muncul kendaraan dari arah belakang.

Dalam perjalanan kehidupan, kita pun harus siap menghilangkan sisi BLIND SPOT dalam diri sendiri. Dimana kita tidak mengenali kekurangan pribadi, di saat orang lain harusnya memiliki peluang memberikan FEEDBACK yang berguna. Bayangkan apa yang terjadi jika seorang pilot tidak mendapatkan feedback dari peralatan navigasi penerbangannya, terjadi bencana bukan?  
Jadi mulai saat ini bersiap dirilah menerima feedback yang tulus dari orang lain sebagai salah satu hadiah yang mengejutkan sekaligus sangat berharga.


Dan tentunya hal ini menyenangkan......Let's PLAY it....