21/12/12

21-12-2012 Tiada Hari Kiamat bagi Kita yang memiliki HOPE


Manusia dapat hidup 40 hari tanpa makan, sekitar 3 hari tanpa air, sekitar 8 menit tanpa udara. Tapi hanya 1 detik jika tanpa harapan.
~ Hal Lindsey


Apa yang spesial dengan hari ini? Ya, tanggal 21-12-2012 dihebohkan dengan berita apakah benar dunia akan berakhir (kiamat). Berawal dari apa yang pernah dinyatakan pada kalender suku Maya dimana beberapa kelompok para pengikut sekte apokaliptis (kiamat) dari seluruh dunia sedang berkumpul dan mulai menghitung mundur tanggal misterus yang telah dinanti-nanti selama ratusan tahun. Mereka meyakini bahwa hari ini adalah hari terakhir dunia ini.

Hari ini pun kembali menggugah saya untuk menyadari bahwa tidak perlu menunggu hari khusus untuk kiamat. Karena setiap detik pun dunia kita akan berakhir bagi mereka yang hidup tanpa memiliki harapan (HOPE).  
Sebaliknya kita semua yang memiliki harapan maka dalam hidupnya akan meraih:  
HOPE = Happiness, Opportunity, Prestige, Energy

Happiness (kebahagiaan)
Lihat apa yang dialami oleh Nicholas James Vujicic. Dilahirkan di  Melbourne, Australia, 4 Desember 1982,   tanpa lengan, tanpa kaki (disebut penyakit tetra-amelia). Ia pernah membenci hidupnya, bahkan mencoba mengakhiri hidupnya saat usia 8 tahun. Namun dengan membangun harapan, jalan hidupnya kini drastis berubah.
Pria dengan tinggi  3 kaki 3 inch (kira-kira setinggi anak umur 3 tahun) saat ini  sangat menyukai hidupnya.

I was never crippled until I lost hope."
~ Nick Vujicic


Saat usia 17 tahun Nick mulai menjadi pembicara (motivator). Ia meraih gelar di 2 bidang keahlian, Accounting and Financial planning, pada usianya yang ke 21.  Kini ia menjadi investor pasar modal dan real estate, motivator dan Direktur ”Life Without Limbs”, sebuah organisasi non-profit yang didirikannya pada tahun 2005. Sebagai motivator, ia telah berkeliling dunia membagikan kisah hidupnya untuk membantu orang-orang melewati masa-masa sulit dalam hidup.  Dan baru saja ia telah menikahi pasangan hidupnya, menambah sejarah bahagia perjalanan hidupnya. Ya, hidupnya sangat menginspirasi banyak orang, karena harapan yang dibangunnya mampu menaklukkan KIAMAT kehidupannya. 1 detik harapannya saat di usia 8 tahun, membuatnya ia tetap hidup dan menjadi salah satu orang paling bahagia di dunia saat ini.

Opportunity (peluang)

Impian meraih sukses tidak harus di masa kecil. Impian bisa juga di saat usia senja.

~ Kolonel Sanders
 
Bagaimana rasanya jika Anda mengalami penolakan? Bukan hanya 1 kali, bahkan lebih dari 1000 kali. Masihkah kita memiliki harapan untuk tetap maju. Ya, itulah sejarah menarik Kolonel Harland Sanders. Jika hari ini kita dapat menikmati lezatnya rasa ayam goreng Kentucky, semua itu berawal dari perjuangannya mempromosikan resep masakan ayam goreng dengan 11 racikan bumbu specialnya yang super maknyus tsb. Harapannya yang selalu muncul setiap mengalami penolakan demi penolakan (hingga 1009 kali) dari 1000 restoran, menciptakan sebuah peluang (opportunity) memperbaiki sejarah hidupnya setelah ia pensiun di usia 65 tahun. Hingga akhirnya satu restoran kecil di daerah Kentucky menerimanya dan mengubah jalan hidupnya. KFC  menjadikannya sebuah legenda dan simbol untuk semangat kewirausahaan. Penolakan demi penolakan baginya bukanlah kiamat (akhir dari impiannya), melainkan sebuah peluang untuk mencoba dan mencoba lagi.


Prestige (martabat)
Benarkah sebuah harapan dapat mengangkat martabat seseorang?

Sebuah kejadian pada suatu malam Oktober 1968 tepatnya di Stadion Olympic Mexico City bisa saja punya arti yang dalam untuk kasus ini. Saat itu telah berlalu 1 jam setelah pelari marathon Mamo Welde dari Ethiopia memenangkan pertandingan, deretan penonton mulai berbubaran dan meninggalkan stadiun di saat hari makin gelap dan dingin. Tiba-tiba terdengar suara sirene dan bunyi pluit polisi datang dari pintu gerbang marathon ke dalam stadiun. Di bawah tontonan penonton, satu pelari terakhir lari ke trek untuk menyelesaikan putaran terakhir dari dua puluh enam mil pertandingan. John Stephen Akhwari dari Tanzania, dengan kaki dibalut dan berdarah, tampaknya  ia telah jatuh dan terluka pada waktu pertandingan. Tetapi ia tidak menghentikan langkah kakinya, dan saat itulah orang-orang di stadium bangkit dan bertepuk tangan. Akhirnya di saat mencapai garis akhir, dengan terhuyung-huyung ia ditanya kenapa tidak menyerah saja karena melihat lukanya saja mana mungkin ia memenangkan pertandingan. “Negara saya tidak mengirim saya ke Mexico City untuk memenangkan satu medali. Mereka mengirim saya untuk menyelesaikan sebuah pertandingan.”
Benar, sampai saat ini sejarah dunia tidak pernah mencatat John Stephen Akhwari sebagai pemenang lari marathon Olympiade tsb. Namun sejarah mencatatnya sebagai pelari yang tidak pernah kehilangan harapannya untuk menyelesaikan pertandingan hingga finish. Harapannya telah mengangkat martabatnya sebagai orang yang dikenang dan dihormati, jauh dari kiamat karir berlarinya.

Energy
Tanpa ‘passion’ kamu tidak punya energi, tanpa energi kamu tidak punya apa-apa.
~ Donald Trump 


Saya pernah mendapat pertanyaan sbb "Apa tidak pernah bosan memberikan training?"  Bagi saya ini pertanyaan yang menantang, sekaligus menjadikan kesempatan untuk men"share" kan apa yang menjadi keyakinan saya. Jawabannya adalah "harapan". Ya, saya tidak akan pernah merasakan bosan ataupun kehilangan antusiasme untuk menyampaikan formula FUN MASTER ke banyak orang. Setiap kali saya bertemu dengan para peserta training dan seminar, saya melihat adanya 'HOPE' bagi mereka untuk segera mempraktikkan ke 18 jurus FUN MASTER tersebut. Harapan untuk berbagi energi positif yang membuat dunia kita makin indah, jauh dari kiamat.


Setiap manusia memiliki tiga jenis energi di dalam dirinya yaitu energi fisik, energi rasionalitas, dan energi perasaan. Ketiganya saling bersinergi mempengaruhi performa seseorang. Namun  energi perasaan lah yang kekal dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu dibandingkan kedua energi lainnya yang bisa habis.Dan hebatnya lagi, energi perasaan ini mampu mengalir dari satu orang ke orang lainnya yang ada disekitarnya. Jadi ketika ada seseorang yang memiliki energi perasaan yang besar, maka niscaya teman-teman yang ada di sekitarnya akan merasakan getaran hebat energi itu pula.

Hal yang menarik saat saya bertemu dengan Agnes Monica (salah satu tokoh FUN MASTER), satu hal yang ia ungkapkan bahwa secara lahiriah ia adalah orang yang sensitif dan ‘fragile’. Namun karena ia berlatih terus dan membangun empati terhadap orang-orang di sekelilingnya -- sebuah perbedaan besar terjadi! Agnes selalu berusaha menyalurkan energi perasaan yang  positif, bahkan terhadap orang-orang yang mungkin tidak menyukai dirinya. Energi perasaan hanya bisa diaktifkan oleh hati yang bersih. Dan hati yang bersih hanya bisa kita dapatkan kalau kita dekat dengan Sang Maha Sutradara kita: Tuhan kita.  

Sayonara KIAMAT, Welcome HOPE.......