With Great Power comes Great
Responsibility
Beberapa minggu lalu, di suatu stasiun TV swasta, disiarkan 2 pertandingan besar Muhammad Ali di saat jaya-jayanya. Sebenarnya selain pertandingan tersebut, ada sebuah pertandingan tinju menarik di September 1978 bertempat di Superdome, New Orleans, Louisiana, AS.

Saat itu Ali memilih berbicara kepada dirinya
sendiri, mengucapkan hal-hal yang sudah sering kita dengar selama ini: ”Akulah yang paling besar. Akulah yang
paling besar sepanjang masa.” Dan ketika ia bangkit berdiri, ia bangkit
dengan kekuatan, dan dalam proses melalui tiga ronde berikutnya, ia akhirnya merebut
kembali sabuk kejuaraan kelas beratnya untuk ke-3 kalinya!
Apa
yang menarik dari pertarungan tinju tersebut?
- Ali
bukanlah petinju muda lagi, yang secara fisik telah banyak mengalami penurunan
dibanding sebelumnya. "float
like a butterfly, sting like a bee" tidak lagi selincah dan sekeras dulu.
- Usahanya merebut gelar juara kelas berat ke tiga kalinya, jika berhasil adalah rekor besar yang diciptakan seorang petinju.
- Di saat risiko besar menghadang dirinya, Ali percaya bahwa ada hal lain yang dia miliki yang lebih besar dari lawannya yang ia dapatkan dari pembelajaran selama masa karirnya bertinju.
- Meskipun mengalami luka serius, Ali tidak mengijinkan dirinya untuk merasa kalah sebelum pertandingan 15 ronde berakhir.

Semakin tinggi posisi jabatan kita, semakin jauh anak tangga yang berhasil kita
lalui, segala sesuatunya akan makin berisiko. Risiko
akan bertumbuh seiring dengan perkembangan karir kita. Dan menariknya bahwa kesuksesan dan kebahagiaan kita dalam berkarier, bukan berarti hanya mencapai prestasi terbaiknya. Namun bagaimana persiapan, proses perjuangan untuk meraihnya, dan rasa bersyukur pada Sang Kuasa setiap pencapaian prosesnya......itulah 'pengalaman yang paling menarik dan menyenangkan.' Di situlah nafas kehidupan karier kita tak pernah berhenti....
Always have FUN Energy for the next level of yours.